Cara Membuat Security Code dengan PHP

Kali ini kita akan membahas mengenai pembuatan security code menggunakan PHP, terus apa yang dimaksut dengan security code tersebut?
Security kode  adalah suatu bentuk perlindungan terhadap suatu form dari serangan SPAM.
Sebagai contoh waktu mendaftarkan  email account di yahoo??
Lihat bagian bawah diatas tombol submit, di situ ada security code yang muncul…dan anda harus mengisi security code tersebut
Cara Kerjanya?
Pertama:
Formulir akan menampilkan security code yang di generate oleh script PHP, apabila page tersebut di refresh maka security code akan di generate lagi sehingga berubah codenya hal ini sangat berguna sekali untuk menangkal serangan spam.

Kedua:
Setelah di submit, script php akan memvalidasi data anda dan mencocok kan security code yang telah anda masuk kan apabila security code tidak sama, maka proses akan di batalkan apabila security code sama, maka proses akan dilanjutkan.
Berikut file-file yang akan kita gunakan :
1. script form.htm
2. script action.php
3. script captchasecurityimages.php
4. file font
Penjelasan:
====================================================================
ingat ini hanya contoh, anda bisa mengembangkan sendiri script anda
====================================================================
1. script form.htm
——-
<form action=”action.php” method=”post”>
Pesan: <input type=”text” name=”message” /><br />
<img src=”captchasecurityimages.php?width=100&height=40&character=5? /><br />
Security Code: <input id=”security_code” name=”security_code” type=”text” /><br />
<input type=”submit” name=”submit” value=”Submit” />
</form>
——-
2. script action.php
——-
<?php 
session_start();
if( isset($_POST['submit'])) {
if(($_SESSION['security_code'] == $_POST['security_code']) && (!empty($_SESSION['security_code'])) ) {
// masukkan script anda jika validasi benar
echo ‘Terimakasih Pasan anda:  “‘.$_POST['message'].’”‘;
} else {
// masukkan script anda jika validasi salah
echo ‘Sorry, anda memasukkan security code yang salah<br />’;
include “form.htm”;
}
} else {
include “form.htm”;
}
?>——-
3. script captchasecurityimages.php
——-
<?php
session_start();
class CaptchaSecurityImages {
var $font = ‘monofont.ttf’;
function generateCode($characters) {
/* list all possible characters, similar looking characters and vowels have been removed */
$possible = ’23456789bcdfghjkmnpqrstvwxyz’;
$code = ”;
$i = 0;
while ($i < $characters) {
$code .= substr($possible, mt_rand(0, strlen($possible)-1), 1);
$i++;
}
return $code;
}
function CaptchaSecurityImages($width=’120?,$height=’40?,$characters=’6?;) {
$code = $this->generateCode($characters);
/* font size will be 75% of the image height */
$font_size = $height * 0.75;
$image = @imagecreate($width, $height) or die(‘Cannot Initialize new GD image stream’;);
/* set the colours */
$background_color = imagecolorallocate($image, 255, 255, 255);
$text_color = imagecolorallocate($image, 20, 40, 100);
$noise_color = imagecolorallocate($image, 100, 120, 180);
/* generate random dots in background */
for( $i=0; $i<($width*$height)/3; $i++ ) {
imagefilledellipse($image, mt_rand(0,$width), mt_rand(0,$height), 1, 1, $noise_color);
}
/* generate random lines in background */
for( $i=0; $i<($width*$height)/150; $i++ ) {
imageline($image, mt_rand(0,$width), mt_rand(0,$height), mt_rand(0,$width), mt_rand(0,$height), $noise_color);
}
/* create textbox and add text */
$textbox = imagettfbbox($font_size, 0, $this->font, $code);
$x = ($width – $textbox[4])/2;
$y = ($height – $textbox[5])/2;
imagettftext($image, $font_size, 0, $x, $y, $text_color, $this->font , $code);
/* output captcha image to browser */
imagejpeg($image);
imagedestroy($image);
$_SESSION['security_code'] = $code;
}
}
$width = isset($_GET['width']) ? $_GET['width'] : ’120?;
$height = isset($_GET['height']) ? $_GET['height'] : ’40?;
$characters = isset($_GET['characters']) ? $_GET['characters'] : ’6?;
header(‘Content-Type: image/jpeg’;);
$captcha = new captchasecurityimages($width,$height,$characters);
?>
——-
4. file font
Gunakan font: monofont.ttf
*keterangan:
Anda harus mengupload juga file font nya, sebagai contoh saya menggunakan font “monofont.ttf”, file font yang ukurannya paling kecil cocok buat website, semua file di atas harus di tempatkan pada directory/ folder yang sama.
Sumber :
-berbagai sumber (luarnegri) dan Ilmukomputer.com
?

Fungsi Untuk Membuat Kode Acak di PHP


Biasanya fungsi ini di gunakan untuk membuat kode unik secara acak,
misalnya untuk membuat password, membuat kode transaksi, DLL.

untuk membuatnya kita menggunakan fungsi rand() pada bahasa pemrograman PHP.

Yok mari di simak bareng bareng, sekalian di praktekkan ya biar selalu ingat dan cepet bisanya. ;D

petama kita buat file php dan ketik kode berikut di file kamu.
01function password(){
02$gpass=NULL;
03$n = 6; // jumlah karakter yang akan di bentuk.
04$chr "ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZabcdefghijklmnopqrstuvqxyz0123456789@";
05for($i=0;$i<$n;$i++){
06$rIdx = rand(1,strlen($chr));
07$gpass .=substr($chr,$rIdx,1);
08}
09return $gpass;
10};
untuk menggunakanya silahkan panggil saja fungsinya:
1<?php password(); ?>
atau untuk menampilkanya dengan kode berikut:
1<?php echo password(); ?>

MEMBUAT KODE SECARA ACAK


acak angka huruf simbol dengan php
PHP hanya menyediakan fungsi random/acak untuk deretan nilai. Padahal ada beberapa kasus seperti membuat password, membuat kode registrasi maupun lainya kita memerlukan kode acak yang tersusun dari angka dan huruf bahkan simbol. Berikut kode singkat untuk melakukan random/acak angka dan huruf secara bersamaan.
<?php
function acakangkahuruf($panjang)
{
    $karakter= 'ABCDEFGHIJKL1234567890^()';
    $string = '';
    for ($i = 0; $i < $panjang; $i++) {
  $pos = rand(0, strlen($karakter)-1);
  $string .= $karakter{$pos};
    }
    return $string;
}
//cara memanggilnya
echo acakangkahuruf(10);
?>
variabel $karakter pada fungsi diatas bisa anda modifikasi dengan perpaduan karakter angka, huruf bahkan simbol seperti ^ % dll tergantung keperluan.
Dengan fungsi diatas anda tinggal menentukan berapa panjang hasil random dengan mengisikan nilai pada acakangkahuruf(xx)
Anda bisa gunakan untuk banyak keperluan seperti :
  1. Password generator
  2. Kode pendaftaran
  3. Kode validasi
  4. Kode barang dll
Semoga Bermanfaat

SARANA DAN PRASARANA PSIKODIAGNOSTIK

 
09.56
Dalam melaksanakan pemeriksaan psikologis, misalnya melakukan pengetesan klien, maka diperlukan sarana melakukan pengetesan klien, maka diperlukan sarana (alat-alat) ataupun prasarana untuk klien dan psikolog. Di antara sarana dan prasarana psikodiagnostik adalah seperti diuraikan di bawah ini.

Sarana psikodiagnostik adalah tes psikologis. Apakah psikologis itu? Penulis berpendapat, bahwa tes psikologis sebut saja tes adalah tugas atau pernyataan-pernyataan yang telah dibakukan (distandar) dan harus dikerjakan atau dijawab oleh individu yang dites, dengan cara-cara tertentu yang sedikit banyak telah dibakukan juga. Bahkan cara-cara pemberian tes - administrasi tes – memakai pedoman yang telah pasti, jadi telah dibakukan juga, yang disebut pedoman pengetesan, atau disebut buku manual tes. Misalnya, tes WAIS, tes Binet – Simon, tes Rorschach, mempunyai pedoman sendiri-sendiri untuk melaksanakan pengetesannya pada individu yang bersangkutan. Untuk mendalami pengertian tes yang penulis sajikan kutipan pendapat ahli-ahli luar negeri. Misalnya saja:

  1. Anne Anastasi: “A psychological test essentially an objective and standardized measure of netive of sample behavior” (Anastasi, 1964, p. 21).
  2. Otto Klinenberg: “Psychological test were perfect instruments for the measurement of native or innate difference in ability (Klinenberg, 1951, p 13).
  3. Cronbach: “A test a systematic prossedure for comparing the behavior of two or more person (L.J Cronbach, 1960, p. 21).
  4. Florence L. Goodenough: “A test is a task or series of tasks given to individual or groups with the purpose of asuertaining their relative proficiency as compared to each other or to standard previously set up on the basis of the performance of similar groups (F.L Goodenough, 1949, p. 568).

mengenai macam-macam tes dapat dibagi sebagai berikut:

menurut cara menyelesaikan tugas dalam tes yang bersangkutan dapar dibedakan menjadi dua macam tes yakni:

  • tes berbuat atau performance test, misalnya tes lari cepat, tes lompat jauh, maka individu yang dites harus sungguh-sungguh lari, atau lompat jauh. Dalam tes WAIS ada tes merancang balok, merakit atau asembel.

  • Tes verbal, yakni yang penyelesainnya dengan memakai bahasa lisan atau tertulis. Pada tes WAIS enam subtes yang pertama berupa tes verbal.

Menurut aspek-aspek kepribadian atau fungsi jiwa yang di tes, maka banyak macam tesnya. Misalnya saja:

    • tes kecerdasan (intelegensi): tes Binet-Simon, tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale); tes WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children); tes SPM (Standard Progressive Mertice) dan J. Raven.
    • Tes bakar, misalnya DAT (Differential Aptitude Test dengan 8 subtes); GATB (General Apititude Test Battery dengan 12 subtes); FACT (Flanangan Aptitude Classification Testdengan 14 subtes).
    • Tes minat,misalnya saja:
      • SVIB (Strong Vocation Interest Blank) terbit tahun 1927, yang sekarang terkenal dengan nama Strong-Campbell Interest Inventory (SCII).
      • KPS (Kuder Preference Survey) yang terbit tahun 1939. dalam buku Mental Measurement Yearbook tahun 1939, telah disebut ada 15 macam tes minat. Sedangkan pada penerapan buku tahunan tersebut yang belakangan disebutkan sudah ada 80 macam tes minat.
      • KOIS (Kuder Occupation Interest Survey), terbit tahun 1939.
      • MVII (Minnesota Vocation Interest Inventory) dengan dasar 9 macam minat, misalnya minat-minat mekanik, elektronik, pelayanan makanan (catering).
      • CAI (Career Assessment Inventory).

Ketiga macam tes aspek kepribadian tersebut diatas tes-tes kecerdasan, bakat dan minat-biasa disebut tes kognitif.

    • Tes kepribadian non kognitif, yang biasa disebut juga dengan nama tes proyeksi. Misalnya:
  • Tes Rorschach, atau tes bercak-bercak tinta dari H. Rorschach.
  • TAT (Thematic Apperception Test) dari Murray.
  • CAT (Children Apperception Test).
  • Tes grafis, misalnya tes Baum, tes Wartegg.


    • Skala sikap, termasuk alat ukur kepribadian. Misalnya, Skala Bogardus, Sosiometri dari Moreno, EPPS (Edward Preference Personality Scale-Skala Preferensi Kepribadian dari Edward). Sosiometri dari Moreno dapat untuk mengukur keakraban hubungan sosial serta dapat skala sikap dari Bogardus terkenal untuk mengukur ras.

Prasarana pengetesan: pada umumnya untuk melaksanakan pengetesan massal tertulis (tes verbal) memerlukan ruangan yang cukup luas dengan meja-kursinya. Penerangan dan ventilasi harus baik. Selain itu juga tempat ruangan pengetesan harus baik. Selain itu juga tempat ruangan pengetesan harus jauh dari keramaian dan kesibukan yang dapat mengganggu subjek yang sedang mengerjakan tes. Ruangan juga harus bersih dan sehat. Jika pengetesan melebihi kelas biasa, misalnya dalam suatu aula atau auditorium maka perlu memakai pengeras suara, suaranya. Untuk tes individual memang cukup memakai ruangan sebesar kantor konselor (pembimbing). Ruang Laboratorium Psikologi bisanya dilengkapi dengan ruang pengetesan.

Alat-alat pelengkap lainnya dalam pengetesan, misalnya stop wath, blangko-blangko daftar skor, tabulasi, kerangka analisis, rumus-rumus dan tabel-tabel statistikjuga perlu disiapkan. Dalam Buku Pedoman (manual) tes-tes standar, misalnya tes WAIS, tes Binet-Simon, sudah dilengkapi dengan kunci jawaban dan daftar norma hasilnya. Maka buku tersebut harus dipelajari benar-benar oleh para calon psikologi. Jika memerlukan asisten pengetesan, maka harus disiapkan tenaganya, agar administrasi tes dapat berjalan lancar.
 
Free Website templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates